MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

CANDI MENDUT

Candi Mendut adalah sebuah candi berlatar belakang agama Buddha. Candi ini terletak di desa Mendut, kecamatan Mungkid, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, beberapa kilometer dari candi Borobudur.7°36′17.17″S 110°13′48.01″E Masa pembuatan
Reruntuhan candi Mendut sebelum dipugar, tahun 1880. Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya adalah hutan bambu. Oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama J.G. de Casparis, kata ini dihubungkan dengan Candi Mendut. Arsitektur candi Bahan bangunan candi sebenarnya adalah batu bata yang ditutupi dengan batu alam. Bangunan ini terletak pada sebuah basement yang tinggi, sehingga tampak lebih anggun dan kokoh. Tangga naik dan pintu masuk menghadap ke barat-daya. Di atas basement terdapat lorong yang mengelilingi tubuh candi. Atapnya bertingkat tiga dan dihiasi dengan stupa-stupa kecil. Jumlah stupa-stupa kecil yang terpasang sekarang adalah 48 buah. Tinggi bangunan adalah 26,4 meter. Hiasan pada candi Mendut Tiga arca di dalam candi Mendut, arca Dhyani Buddha Wairocana diapit Boddhisatwa Awalokiteswara dan Wajrapani. Hiasan yang terdapat pada candi Mendut berupa hiasan yang berselang-seling. Dihiasi dengan ukiran makhluk-makhluk kahyangan berupa dewata gandarwa dan apsara atau bidadari, dua ekor kera dan seekor garuda. Pada kedua tepi tangga terdapat relief-relief cerita Pancatantra dan jataka. Hariti. Dinding candi dihiasi relief Boddhisatwa di antaranya Awalokiteśwara, Maitreya, Wajrapāṇi dan Manjuśri. Pada dinding tubuh candi terdapat relief kalpataru, dua bidadari, Harītī (seorang yaksi yang bertobat dan lalu mengikuti Buddha) dan Āţawaka. Buddha dalam posisi dharmacakramudra. Di dalam induk candi terdapat arca Buddha besar berjumlah tiga: yaitu Dhyani Buddha Wairocana dengan sikap tangan (mudra) dharmacakramudra. Di depan arca Buddha terdapat relief berbentuk roda dan diapit sepasang rusa, lambang Buddha. Di sebelah kiri terdapat arca Awalokiteśwara (Padmapāņi) dan sebelah kanan arca Wajrapāņi. Sekarang di depan arca Buddha diletakkan pedupaan dan keranjang untuk menyumbang. Para pengunjung bisa menyulut sebuah dupa dan berdoa di sini. [sunting]Kronologi penemuan 1836 – Ditemukan dan dibersihkan 1897 – 1904 kaki dan tubuh candi diperbaiki namun hasil kurang memuaskan. 1908 – Diperbaiki oleh Theodoor van Erp. Puncaknya dapat disusun kembali. 1925 – sejumlah stupa disusun kembali. [sunting]Relief-relief Di bawah ini pembicaran mendetail beberapa relief akan disajikan. Relief 1 (Brahmana dan seekor kepiting) Brahmana dan seekor kepiting. Pada relief ini terdapat lukisan cerita hewan atau fabel yang dikenal dari Pancatantra atau jataka. Cerita lengkapnya disajikan di bawah ini: Maka adalah seorang brahmana yang datang dari dunia bawah dan bernama Dwijeswara. Ia sangat sayang terhadap segala macam hewan. Maka berjalanlah beliau untuk bersembahyang di gunung dan berjumpa dengan seekor kepiting di puncak gunung yang bernama Astapada, dibawa di pakaiannya. Maka kata sang brahmana: “Kubawanya ke sungai, sebab aku merasa kasihan.” Maka iapun berjalan dan berjumpa dengan sebuah balai peristirahatan di tepi sungai. Lalu dilepaslah si kepiting oleh sang brahmana. Si Astapada merasa lega hatinya. Sedangkan sang brahmana beristirahat di balai-balai ini. Ia tidur dengan nikmat, hatinya nyaman. Adalah seekor ular yang berteman dengan seekor gagak dan merupakan ancaman bagi sang brahmana. Maka kata si ular kepada kawannya si gagak: “Jika ada orang datang ke mari untuk tidur, ceritakan padaku, aku mangsanya.” Si gagak melihat sang brahmana tidur di balai-balai. Segeralah keluar si ular katanya: “Aku ingin memangsa matanya kawan.” Begitulah perjanjian mereka. Si kepiting yang dibawa oleh sang brahmana mendengar. Lalu kata si kepiting di dalam hati: “Aduh, sungguh buruk kejahatan si gagak dan ular. Sama-sama buruk kelakuannya.” Terpikir olehnya bahwa si kepiting berhutang budi kepada sang brahmana. Ia ingin melunasi hutangnya, maka pikirnya. “Ada siasatku, aku akan berkawan dengan keduanya.” Maka ujar si kepiting, “Wahai kedua kawanku, akan kupanjangkan leher kalian, supaya lebih nikmat kalau kalian ingin memangsa sang brahmana.” – “Aku setuju dengan usulmu, dengan segera.” Begitulah kata si gagak dan si ular keduanya. Kedua-keduanya ikut menyerahkan leher mereka dan disupit di sisi sana dan sini oleh si kepiting dan keduanya langsung putus seketika. Matilah si gagak dan si ular. [sunting]Relief 2 (Angsa dan kura-kura) Angsa dan kura-kura Pada relief ini terdapat lukisan cerita hewan atau fabel yang dikenal dari Pancatantra atau jataka. Cerita lengkapnya disajikan di bawah ini. Namun cerita yang disajikan di bawah ini agak berbeda versinya dengan lukisan di relief ini: Ada kura-kura bertempat tinggal di danau Kumudawati. Danau itu sangat permai, banyak tunjungnya beranekawarna, ada putih, merah dan (tunjung) biru. Ada angsa jantan betina, berkeliaran mencari makan di danau Kumudawati yang asal airnya dari telaga Manasasara.Adapun nama angsa itu, si Cakrangga (nama) angsa jantan, si Cakranggi (nama) angsa betina. Mereka itu bersama-sama tinggal di telaga Kumudawati. Maka sudah lamalah bersahabat dengan kura-kura. Si Durbudi (nama) si jantan, sedangkan si Kacapa (nama) si betina. Maka sudah hampir tibalah musim kemarau. Air di danau Kumudawati semakin mengeringlah. [Kedua] angsa, si Cakrangga dan si Cakranggi lalu berpamitan kepada kawan mereka si kura-kura; si Durbudi dan si Kacapa. Katanya: “Wahai kawan kami meminta diri pergi dari sini. Kami ingin pergi dari sini, sebab semakin mengeringlah air di danau. Apalagi menjelang musim kemarau.Tidak kuasalah kami jauh dari air. Itulah alasannya kami ingin terbang dari sini, mengungsi ke sebuah danau di pegunungan Himawan yang bernama Manasasana. Amat murni airnya bening dan dalam. Tidak mengering walau musim kemarau sekalipun. Di sanalah tujuan kami kawan.” Begitulah kata si angsa.Maka si kura-kurapun menjawab, katanya: “Aduhai sahabat, sangat besar cinta kami kepada anda, sekarang anda akan meninggalkan kami, berusaha untuk hidupmu sendiri. Bukankah (keadaannya) sama kami dengan anda, tidak bisa jauh dari air? Ke mana pun anda pergi kami akan ikut, dalam suka dan duka anda. Inilah hasil persahabatan kami dengan kalian. Angsa menjawab: “Baiklah kura-kura. Kami ada akal. Ini ada kayu, pagutlah olehmu tengah-tengahnya, kami akan memagut ujungnya sana dan sini dengan isteriku. Kuatlah kami nanti membawa terbang kamu, [hanya] janganlah kendor anda memagut, dan lagi jangan berbicara. Segala yang kita atasi selama kami menerbangkan anda nanti, janganlah hendaknya anda tegur juga. Jika ada yang bertanya jangan pula dijawab. Itulah yang harus anda lakukan, jangan tidak mentaati kata-kata kami. Apabila anda tidak mematuhi petunjuk kami tak akan berhasil anda sampai ke tempat tujuan, akan berakhir mati.”Maka demikianlah kata angsa. Lalu dipagutlah tengah-tengah kayu itu oleh si kura-kura, ujung dan pangkalnya dipatuk oleh angsa, di sana dan di sini, laki bini, kanan kiri.Segera terbang dibawa oleh angsa, akan mengembara ke telaga Manasasara, tempat tujuan yang diharapkannya. Telah jauh terbang mereka, sampailah di atas ladang Wilanggala.Maka adalah anjing jantan dan betina yang bernaung di bawah pohon mangga. Si Nohan nama si anjing jantan, si Babyan nama si betina. Maka mendongaklah si anjing betina, melihat si angsa terbang, keduanya sama menerbangkan kura-kura. Lalu katanya.“Wahai bapak anakku, lihatlah itu ada hal yang amat mustahil. Kura-kura yang diterbangkan oleh angsa sepasang!”Lalu si anjing jantan menjawab: “Sungguh mustahil kata-katamu. Sejak kapan ada kura-kura yang dibawa terbang oleh angsa? Bukan kura-kura itu tetapi tahi kerbau kering, sarang karu-karu! Oleh-oleh untuk anak angsa, begitulah adanya!” Begitulah kata si anjing jantan. Terdengarlah kata-kata anjing itu oleh kura-kura, marahlah batinnya. Bergetarlah mulutnya karena dianggap tahi kerbau kering, sarang karu-karu. Maka mengangalah mulut si kura-kura, lepas kayu yang dipagutnyam jatuhlah ke tanah dan lalu dimakan oleh serigala jantan dan betina.Si angsa malu tidak dipatuhi nasehatnya. Lalu mereka melanjutkan perjalanan melayang ke danau Manasasara. Relief 3 (Dharmabuddhi dan Dustabuddhi) Dharmabuddhi dan Dustabuddhi Cerita ini mengenai dua orang sahabat anak para saudagar. Suatu hari Dharmabuddhi menemukan uang dan bercerita kepada kawannya Dustabuddhi. Lalu mereka berdua menyembunyikan uang ini di bawah sebuah pohon. Setiap kali mereka membutuhkan uang, Dharmabuddhi mengambil sebagian dan membagi secara adil. Tapi Dustabuddhi tidak puas dan suatu hari mengambil semua uang yang tersisa. Ia lalu menuduh Dharmabuddhi dan menyeretnya ke pengadilan. Tetapi akhirnya Dustabuddhi ketahuan dan dihukum. Relief 4 (Dua burung betet yang berbeda) Dua burung betet yang berbeda. Relief ini melukiskan cerita dua burung betet bersaudara namun berbeda kelakuannya karena yang satu dididik oleh seorang penyamun. Sedangkan yang satu oleh seorang pendeta. Vihara Buddha Mendut Arca Buddha sumbangan Jepang. Persis di sebelah candi Mendut terdapat vihara Buddha Mendut. Vihara ini dahulunya adalah sebuah biara Katholik yang kemudian tanahnya dibagi-bagi kepada rakyat pada tahun 1950-an. Lalu tanah-tanah rakyat ini dibeli oleh sebuah yayasan Buddha dan di atasnya dibangun vihara. Dalam vihara ini terdapat asrama, tempat ibadah, taman, dan beberapa patung Buddha. Beberapa di antaranya adalah sumbangan dari Jepang.

JALAN MALIOBORO

Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.

TUGU JOGYAKARTA

Tugu Yogyakarta adalah sebuah tugu atau menara yang sering dipakai sebagai simbol/lambang dari kota Yogyakarta. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi. Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi. Tugu ini sekarang merupakan salah satu objek pariwisata Yogya, dan sering dikenal dengan istilah “tugu pal putih” (pal juga berarti tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya. Dari kraton Yogyakarta kalau kita melihat ke arah utara, maka kita akan menemukan bahwa Jalan Malioboro, Jl Mangkubumi, tugu ini, dan Jalan Monument Yogya Kembali akan membentuk satu garis lurus persis dengan arah ke puncak gunung Merapi. ada kejadian yang membuat aku kesal dgn tugu ini , tepatny pas liburan lebaran kemaren. kami kan pulang kampung, pas mau pulang kepalembang. kami ke jogya dulu, ehh. pas sampe jogja tapatnya d simpang tugu jogya. ceritanyakan lampu jalan lagi merah, kami nggk tau klau nggk boleh belok. ehh tiba- bapak aku, langsng belok aja. dan tumburan dgn motor. akibatnya motor tsb jatuh dan luka* sedkit . tapi bemper mobil kami lepas :( . akhirnya kami membenari seadanya .

SEJARAH BOROBUDUR

sejarah cndi borobudur
Pembangunan Lukisan karya G.B. Hooijer (dibuat kurun 1916—1919) merekonstruksi suasana di Borobudur pada masa jayanya Tidak ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapakah yang membangun Borobudur dan apa kegunaannya. Waktu pembangunannya diperkirakan berdasarkan perbandingan antara jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara yang lazim digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Diperkirakan Borobudur dibangun sekitar tahun 800 masehi. Kurun waktu ini sesuai dengan kurun antara 760 dan 830 AD, masa puncak kejayaan wangsa Syailendra di Jawa Tengah, yang kala itu dipengaruhi Kemaharajaan Sriwijaya. Pembangunan Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75 tahun dan dirampungkan pada masa pemerintahan Samaratungga pada tahun 825. Terdapat kesimpangsiuran fakta mengenai apakah raja yang berkuasa di Jawa kala itu beragama Hindu atau Buddha. Wangsa Sailendra diketahui sebagai penganut agama Buddha aliran Mahayana yang taat, akan tetapi melalui temuan prasasti Sojomerto menunjukkan bahwa mereka mungkin awalnya beragama Hindu Siwa. Pada kurun waktu itulah dibangun berbagai candi Hindu dan Buddha di Dataran Kedu. Candi Buddha Borobudur dibangun pada kurun waktu yang hampir bersamaan dengan candi-candi di Dataran Prambanan termasuk candi Siwa Prambanan. Pada tahun 732 AD, raja beragama Siwa Sanjaya memerintahkan pembangunan bangunan suci Shiwalingga yang dibangun di perbukitan Gunung Wukir, letaknya hanya 10 km (6.2 mil) sebelah timur dari Borobudur. Pembangunan candi-candi Buddha — termasuk Borobudur — saat itu dimungkinkan karena pewaris Sanjaya, Rakai Panangkaran memberikan izin kepada umat Buddha untuk membangun candi. Bahkan untuk menunjukkan penghormatannya, Panangkaran menganugerahkan desa Kalasan kepada sangha (komunitas Buddha), untuk pemeliharaan dan pembiayaan Candi Kalasan yang dibangun untuk memuliakan Bodhisattwadewi Tara, sebagaimana disebutkan dalam Prasasti Kalasan berangka tahun 778 Masehi. Petunjuk ini dipahami oleh para arkeolog, bahwa pada masyarakat Jawa kuno, agama tidak pernah menjadi masalah yang dapat menuai konflik, dengan dicontohkan raja penganut agama Hindu bisa saja menyokong dan mendanai pembangunan candi Buddha, demikian pula sebaliknya. Akan tetapi diduga terdapat persaingan antara dua wangsa kerajaan pada masa itu — wangsa Syailendra yang menganut Buddha dan wangsa Sanjaya yang memuja Siwa — yang kemudian wangsa Sanjaya memenangi pertempuran pada tahun 856 di perbukitan Ratu Boko. Ketidakjelasan juga timbul mengenai candi Lara Jonggrang di Prambanan, candi megah yang dipercaya dibangun oleh sang pemenang Rakai Pikatan sebagai jawaban wangsa Sanjaya untuk menyaingi kemegahan Borobudur milik wangsa Syailendra, akan tetapi banyak pihak percaya bahwa terdapat suasana toleransi dan kebersamaan yang penuh kedamaian antara kedua wangsa ini yaitu pihak Sailendra juga terlibat dalam pembangunan Candi Siwa di Prambanan. Tahapan pembangunan Borobudur Para ahli arkeologi menduga bahwa rancangan awal Borobudur adalah stupa tunggal yang sangat besar memahkotai puncaknya. Diduga massa stupa raksasa yang luar biasa besar dan berat ini membahayakan tubuh dan kaki candi sehingga arsitek perancang Borobudur memutuskan untuk membongkar stupa raksasa ini dan diganti menjadi tiga barisan stupa kecil dan satu stupa induk seperti sekarang. Berikut adalah perkiraan tahapan pembangunan Borobudur:
Tahap pertama: Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan kurun 750 dan 850 M). Borobudur dibangun di atas bukit alami, bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas. Sesungguhnya Borobudur tidak seluruhnya terbuat dari batu andesit, bagian bukit tanah dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis demi lapis. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak, tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. Dibangun tiga undakan pertama yang menutup struktur asli piramida berundak. Tahap kedua: Penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu undak melingkar yang diatasnya langsung dibangun stupa tunggal yang sangat besar. Tahap ketiga: Terjadi perubahan rancang bangun, undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar dibongkar dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa yang lebih kecil dibangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak ini dengan satu stupa induk yang besar di tengahnya. Karena alasan tertentu pondasi diperlebar, dibangun kaki tambahan yang membungkus kaki asli sekaligus menutup relief Karmawibhangga. Para arkeolog menduga bahwa Borobudur semula dirancang berupa stupa tunggal yang sangat besar memahkotai batur-batur teras bujur sangkar. Akan tetapi stupa besar ini terlalu berat sehingga mendorong struktur bangunan condong bergeser keluar. Patut diingat bahwa inti Borobudur hanyalah bukit tanah sehingga tekanan pada bagian atas akan disebarkan ke sisi luar bagian bawahnya sehingga Borobudur terancam longsor dan runtuh. Karena itulah diputuskan untuk membongkar stupa induk tunggal yang besar dan menggantikannya dengan teras-teras melingkar yang dihiasi deretan stupa kecil berterawang dan hanya satu stupa induk. Untuk menopang agar dinding candi tidak longsor maka ditambahkan struktur kaki tambahan yang membungkus kaki asli. Struktur ini adalah penguat dan berfungsi bagaikan ikat pinggang yang mengikat agar tubuh candi tidak ambrol dan runtuh keluar, sekaligus menyembunyikan relief Karmawibhangga pada bagian Kamadhatu Tahap keempat: Ada perubahan kecil seperti penyempurnaan relief, penambahan pagar langkan terluar, perubahan tangga dan pelengkung atas gawang pintu, serta pelebaran ujung kaki.Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yeng diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma). Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan. Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam.Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan. NAMA CANDI BOROBUDUR Dalam Bahasa Indonesia, bangunan keagamaan purbakala disebut candi; istilah candi juga digunakan secara lebih luas untuk merujuk kepada semua bangunan purbakala yang berasal dari masa Hindu-Buddha di Nusantara, misalnya gerbang, gapura, dan petirtaan (kolam dan pancuran pemandian). Asal mula nama Borobudur tidak jelas,
LINGKUNGAN SEKITAR Terletak sekitar 40 kilometer (25 mil) barat laut dari Kota Yogyakarta, Borobudur terletak di atas bukit pada dataran yang dikeliling dua pasang gunung kembar; Gunung Sundoro-Sumbing di sebelah barat laut dan Merbabu-Merapi di sebelah timur laut, di sebelah utaranya terdapat bukit Tidar, lebih dekat di sebelah selatan terdapat jajaran perbukitan Menoreh, serta candi ini terletak dekat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo di sebelah timur. Menurut legenda Jawa, daerah yang dikenal sebagai dataran Kedu adalah tempat yang dianggap suci dalam kepercayaan Jawa dan disanjung sebagai 'Taman pulau Jawa' karena keindahan alam dan kesuburan tanahnya. Tiga candi serangkai Selain Borobudur, terdapat beberapa candi Buddha dan Hindu di kawasan ini. Pada masa penemuan dan pemugaran di awal abad ke-20 ditemukan candi Buddha lainnya yaitu Candi Mendut dan Candi Pawon yang terbujur membentang dalam satu garis lurus. Awalnya diduga hanya suatu kebetulan, akan tetapi berdasarkan dongeng penduduk lokal, dulu terdapat jalan berlapis batu yang dipagari pagar langkan di kedua sisinya yang menghubungkan ketiga candi ini. Tidak ditemukan bukti fisik adanya jalan raya beralas batu dan berpagar dan mungkin ini hanya dongeng belaka, akan tetapi para pakar menduga memang ada kesatuan perlambang dari ketiga candi ini. Ketiga candi ini (Borobudur-Pawon-Mendut) memiliki kemiripan langgam arsitektur dan ragam hiasnya dan memang berasal dari periode yang sama yang memperkuat dugaan adanya keterkaitan ritual antar ketiga candi ini. Keterkaitan suci pasti ada, akan tetapi bagaimanakah proses ritual keagamaan ziarah dilakukan, belum diketahui secara pasti. Selain candi Mendut dan Pawon, di sekitar Borobudur juga ditemukan beberapa peninggalan purbakala lainnya, diantaranya berbagai temuan tembikar seperti periuk dan kendi yang menunjukkan bahwa di sekitar Borobudur dulu terdapat beberapa wilayah hunian. Temuan-temuan purbakala di sekitar Borobudur kini disimpan di Museum Karmawibhangga Borobudur, yang terletak di sebelah utara candi bersebelahan dengan Museum Samudra Raksa. Tidak seberapa jauh di sebelah utara Candi Pawon ditemukan reruntuhan bekas candi Hindu yang disebut Candi Banon. Pada candi ini ditemukan beberapa arca dewa-dewa utama Hindu dalam keadaan cukup baik yaitu Shiwa, Wishnu, Brahma, serta Ganesha. Akan tetapi batu asli Candi Banon amat sedikit ditemukan sehingga tidak mungkin dilakukan rekonstruksi. Pada saat penemuannya arca-arca Banon diangkut ke Batavia (kini Jakarta) dan kini disimpan di Museum Nasional Indonesia. Danau purba Borobudur di tengah kehijauan alam dataran Kedu. Diduga dulu kawasan di sekeliling Borobudur adalah danau purba. Tidak seperti candi lainnya yang dibangun di atas tanah datar, Borobudur dibangun di atas bukit dengan ketinggian 265 m (870 kaki) dari permukaan laut dan 15 m (49 kaki) di atas dasar danau purba yang telah mengering.[16] Keberadaan danau purba ini menjadi bahan perdebatan yang hangat di kalangan arkeolog pada abad ke-20; dan menimbulkan dugaan bahwa Borobudur dibangun di tepi atau bahkan di tengah danau. Pada 1931, seorang seniman dan pakar arsitektur Hindu Buddha, W.O.J. Nieuwenkamp, mengajukan teori bahwa Dataran Kedu dulunya adalah sebuah danau, dan Borobudur dibangun melambangkan bunga teratai yang mengapung di atas permukaan danau. Bunga teratai baik dalam bentuk padma (teratai merah), utpala (teratai biru), ataupun kumuda (teratai putih) dapat ditemukan dalam semua ikonografi seni keagamaan Buddha; seringkali digenggam oleh Boddhisatwa sebagai laksana (lambang regalia), menjadi alas duduk singgasana Buddha atau sebagai lapik stupa. Bentuk arsitektur Borobudur sendiri menyerupai bunga teratai, dan postur Budha di Borobudur melambangkan Sutra Teratai yang kebanyakan ditemui dalam naskah keagamaan Buddha mahzab Mahayana (aliran Buddha yang kemudian menyebar ke Asia Timur). Tiga pelataran melingkar di puncak Borobudur juga diduga melambangkan kelopak bunga teratai. Akan tetapi teori Nieuwenkamp yang terdengar luar biasa dan fantastis ini banyak menuai bantahan dari para arkeolog; pada daratan di sekitar monumen ini telah ditemukan bukti-bukti arkeologi yang membuktikan bahwa kawasan sekitar Borobudur pada masa pembangunan candi ini adalah daratan kering, bukan dasar danau purba. Sementara itu pakar geologi justru mendukung pandangan Nieuwenkamp dengan menunjukkan bukti adanya endapan sedimen lumpur di dekat situs ini. Sebuah penelitian stratigrafi, sedimen dan analisis sampel serbuk sari yang dilakukan tahun 2000 mendukung keberadaan danau purba di lingkungan sekitar Borobudur, yang memperkuat gagasan Nieuwenkamp. Ketinggian permukaan danau purba ini naik-turun berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan bukti menunjukkan bahwa dasar bukit dekat Borobudur pernah kembali terendam air dan menjadi tepian danau sekitar abad ke-13 dan ke-14. Aliran sungai dan aktivitas vulkanik diduga memiliki andil turut merubah bentang alam dan topografi lingkungan sekitar Borobudur termasuk danaunya. Salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia adalah Gunung Merapi yang terletak cukup dekat dengan Borobudur dan telah aktif sejak masa Pleistosen. Konsep rancang bangun Pada hakikatnya Borobudur adalah sebuah stupa yang bila dilihat dari atas membentuk pola Mandala besar. Mandala adalah pola rumit yang tersusun atas bujursangkar dan lingkaran konsentris yang melambangkan kosmos atau alam semesta yang lazim ditemukan dalam Buddha aliran Wajrayana-Mahayana. Sepuluh pelataran yang dimiliki Borobudur menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana yang secara bersamaan menggambarkan kosmologi yaitu konsep alam semesta, sekaligus tingkatan alam pikiran dalam ajaran Buddha.[48] Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha. Dasar denah bujur sangkar berukuran 123 m (400 kaki) pada tiap sisinya. Bangunan ini memiliki sembilan teras, enam teras terbawah berbentuk bujur sangkar dan tiga teras teratas berbentuk lingkaran. Pada tahun 1885, secara tidak disengaja ditemukan struktur tersembunyi di kaki Borobudur.[31] Kaki tersembunyi ini terdapat relief yang 160 diantaranya adalah berkisah tentang Karmawibhangga. Pada relief panel ini terdapat ukiran aksara yang merupakan petunjuk bagi pengukir untuk membuat adegan dalam gambar relief.[49] Kaki asli ini tertutup oleh penambahan struktur batu yang membentuk pelataran yang cukup luas, fungsi sesungguhnya masih menjadi misteri. Awalnya diduga bahwa penambahan kaki ini untuk mencegah kelongsoran monumen.[49] Teori lain mengajukan bahwa penambahan kaki ini disebabkan kesalahan perancangan kaki asli, dan tidak sesuai dengan Wastu Sastra, kitab India mengenai arsitektur dan tata kota.[31] Apapun alasan penambahan kaki ini, penambahan dan pembuatan kaki tambahan ini dilakukan dengan teliti dengan mempertimbangkan alasan keagamaan, estetik, dan teknis. Ketiga tingkatan ranah spiritual dalam kosmologi Buddha adalah: Kamadhatu Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian kaki asli yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 160 panel cerita Karmawibhangga yang kini tersembunyi. Sebagian kecil struktur tambahan di sudut tenggara disisihkan sehingga orang masih dapat melihat beberapa relief pada bagian ini. Struktur batu andesit kaki tambahan yang menutupi kaki asli ini memiliki volume 13.000 meter kubik.[2] Rupadhatu Empat undak teras yang membentuk lorong keliling yang pada dindingnya dihiasi galeri relief oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu terdiri dari empat lorong dengan 1.300 gambar relief. Panjang relief seluruhnya 2,5 km dengan 1.212 panel berukir dekoratif. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk atau relung dinding di atas pagar langkan atau selasar. Aslinya terdapat 432 arca Buddha di dalam relung-relung terbuka di sepanjang sisi luar di pagar langkan.[2] Pada pagar langkan terdapat sedikit perbedaan rancangan yang melambangkan peralihan dari ranah Kamadhatu menuju ranah Rupadhatu; pagar langkan paling rendah dimahkotai ratna, sedangkan empat tingkat pagar langkan diatasnya dimahkotai stupika (stupa kecil). Bagian teras-teras bujursangkar ini kaya akan hiasan dan ukiran relief. Arupadhatu Berbeda dengan lorong-lorong Rupadhatu yang kaya akan relief, mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Pada pelataran lingkaran terdapat 72 dua stupa kecil berterawang yang tersusun dalam tiga barisan yang mengelilingi satu stupa besar sebagai stupa induk. Stupa kecil berbentuk lonceng ini disusun dalam 3 teras lingkaran yang masing-masing berjumlah 32, 24, dan 16 (total 72 stupa). Dua teras terbawah stupanya lebih besar dengan lubang berbentuk belah ketupat, satu teras teratas stupanya sedikit lebih kecil dan lubangnya berbentuk kotak bujur sangkar. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar. Rancang bangun ini dengan cerdas menjelaskan konsep peralihan menuju keadaan tanpa wujud, yakni arca Buddha itu ada tetapi tak terlihat. Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud yang sempurna dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga Buddha yang tidak rampung, yang disalahsangkakan sebagai patung 'Adibuddha', padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung di dalam stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. Menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini. Stupa utama yang dibiarkan kosong diduga bermakna kebijaksanaan tertinggi, yaitu kasunyatan, kesunyian dan ketiadaan sempurna dimana jiwa manusia sudah tidak terikat hasrat, keinginan, dan bentuk serta terbebas dari lingkaran samsara. Struktur bangunan
Arca singa penjaga gerbang
Ukiran raksasa sebagai kepala pancuran drainase
Penampang candi Borobudur terdapat rasio perbandingan 4:6:9 antara bagian kaki, tubuh, dan kepala
Tangga Borobudur mendaki melalui serangkaian gapura berukir Kala-Makara Sekitar 55.000 meter kubik batu andesit diangkut dari tambang batu dan tempat penatahan untuk membangun monumen ini.[50] Batu ini dipotong dalam ukuran tertentu, diangkut menuju situs dan disatukan tanpa menggunakan semen. Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock (saling kunci) yaitu seperti balok-balok lego yang bisa menempel tanpa perekat. Batu-batu ini disatukan dengan tonjolan dan lubang yang tepat dan muat satu sama lain, serta bentuk "ekor merpati" yang mengunci dua blok batu. Relief dibuat di lokasi setelah struktur bangunan dan dinding rampung. Monumen ini dilengkapi dengan sistem drainase yang cukup baik untuk wilayah dengan curah hujan yang tinggi. Untuk mencegah genangan dan kebanjiran, 100 pancuran dipasang disetiap sudut, masing-masing dengan rancangan yang unik berbentuk kepala raksasa kala atau makara. Borobudur amat berbeda dengan rancangan candi lainnya, candi ini tidak dibangun di atas permukaan datar, tetapi di atas bukit alami. Akan tetapi teknik pembangunannya serupa dengan candi-candi lain di Jawa. Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Secara umum rancang bangun Borobudur mirip dengan piramida berundak. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Borobudur mungkin pada awalnya berfungsi lebih sebagai sebuah stupa, daripada kuil atau candi.[50] Stupa memang dimaksudkan sebagai bangunan suci untuk memuliakan Buddha. Terkadang stupa dibangun sebagai lambang penghormatan dan pemuliaan kepada Buddha. Sementara kuil atau candi lebih berfungsi sebagai rumah ibadah. Rancangannya yang rumit dari monumen ini menunjukkan bahwa bangunan ini memang sebuah bangunan tempat peribadatan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur teras bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia. Menurut legenda setempat arsitek perancang Borobudur bernama Gunadharma, sedikit yang diketahui tentang arsitek misterius ini. Namanya lebih berdasarkan dongeng dan legenda Jawa dan bukan berdasarkan prasasti bersejarah. Legenda Gunadharma terkait dengan cerita rakyat mengenai perbukitan Menoreh yang bentuknya menyerupai tubuh orang berbaring. Dongeng lokal ini menceritakan bahwa tubuh Gunadharma yang berbaring berubah menjadi jajaran perbukitan Menoreh, tentu saja legenda ini hanya fiksi dan dongeng belaka. Perancangan Borobudur menggunakan satuan ukur tala, yaitu panjang wajah manusia antara ujung garis rambut di dahi hingga ujung dagu, atau jarak jengkal antara ujung ibu jari dengan ujung jari kelingking ketika telapak tangan dikembangkan sepenuhnya.[52] Tentu saja satuan ini bersifat relatif dan sedikit berbeda antar individu, akan tetapi satuan ini tetap pada monumen ini. Penelitian pada 1977 mengungkapkan rasio perbandingan 4:6:9 yang ditemukan di monumen ini. Arsitek menggunakan formula ini untuk menentukan dimensi yang tepat dari suatu fraktal geometri perulangan swa-serupa dalam rancangan Borobudur.[52][53] Rasio matematis ini juga ditemukan dalam rancang bangun Candi Mendut dan Pawon di dekatnya. Arkeolog yakin bahwa rasio 4:6:9 dan satuan tala memiliki fungsi dan makna penanggalan, astronomi, dan kosmologi. Hal yang sama juga berlaku di candi Angkor Wat di Kamboja. Struktur bangunan dapat dibagi atas tiga bagian: dasar (kaki), tubuh, dan puncak.Dasar berukuran 123×123 m (403.5 × 403.5 ft) dengan tinggi 4 m (13 kaki).Tubuh candi terdiri atas lima batur teras bujur sangkar yang makin mengecil di atasnya. Teras pertama mundur 7 m (23 kaki) dari ujung dasar teras. Tiap teras berikutnya mundur 2 m (6.6 kaki), menyisakan lorong sempit pada tiap tingkatan. Bagian atas terdiri atas tiga teras melingkar, tiap tingkatan menopang barisan stupa berterawang yang disusun secara konsentris. Terdapat stupa utama yang terbesar di tengah; dengan pucuk mencapai ketinggian 35 m (110 kaki) dari permukaan tanah. Tinggi asli Borobudur termasuk chattra (payung susun tiga) yang kini dilepas adalah 42 m (140 kaki) . Tangga terletak pada bagian tengah keempat sisi mata angin yang membawa pengunjung menuju bagian puncak monumen melalui serangkaian gerbang pelengkung yang dijaga 32 arca singa. Gawang pintu gerbang dihiasi ukiran Kala pada puncak tengah lowong pintu dan ukiran makara yang menonjol di kedua sisinya. Motif Kala-Makara lazim ditemui dalam arsitektur pintu candi di Jawa. Pintu utama terletak di sisi timur, sekaligus titik awal untuk membaca kisah relief. Tangga ini lurus terus tersambung dengan tangga pada lereng bukit yang menghubungkan candi dengan dataran di sekitarnya.

Scream 4

Scream 4
Fan Poster Sutradara Wes Craven Penulis Kevin Williamson Pemeran David Arquette
Neve Campbell
Courteney Cox
Emma Roberts
Hayden Panettiere
Rory Culkin
Lake Bell Musik oleh Macro Beltrami Studio The Weinstein Company Distributor Dimension Films Tanggal rilis 15 April 2011 Negara Amerika Serikat Bahasa English Prekuel Scream 3

Scream 4 (ditulis sebagai 'SCRE4M) adalah film horor/slasher yang akan rilis dan film keempat dalam serial Scream. Film ini masih akan dibuat dari pembuat aslinya, yakni sutradara Wes Craven dan penulis Kevin Williamson. Saat pertama, serial installment ini hanya dibuat sebagai trilogi, sepuluh tahun kemudian sejak film ketiganya, sang produser berkeinginan untuk membuat filmnya.[1] Dan film ini akan dijadikan sebagai trilogi baru, memisahkan diri secara tidak langsung dengan ketiga pendahulunya. Film ini dijadwalkan akan rilis pada 15 April 2011.


Pemeran

Pengembangan

Film keempat ini pertama kali diumumkan The Weinstein Company pada Juli 2008,[5] dengan Wes Craven yang berkata dia tidak keberatan akan menyutradarainya jika skenarionya sebagus Scream.[6] Pada Maret 2010 Craven mengkonfirmasikan bahwa dia akan menjadi sutradaranya [7] dan menyatakan bahwa "I am delighted to accept Bob Weinstein's offer to take the reins on a whole new chapter in 'Scream' history. Working with Courteney, David and Neve was a blast ten years ago and I'm sure it will be again. And I can't wait to find the talent that will bring new blood to the screen as well. Kevin is right on his game with the new script - the characters and story crackle with energy and originality - to say nothing of some of the most hair-raising scares I've seen in a script since... well, since the original 'Scream' series. Let me at it".


Penulisan

Craven menyatakan sudah sepuluh tahun sejak kejadian Scream 3 dengan film keempat ini dan tidak akan ada pembunuhan Ghostface yang "kehidupan nyata" tetapi sekuel-sekuel film-di dalam-dilm, Stab. Craven juga menyatakan bahwa status hidup Sidney Prescott, "She's done her best to move on from the events that occurred in the previous films, even releasing a successful book". Craven berkata sekuel yang tiada habisnya, remake yang modern, studio film, dan sutradara akan berkahir dalam parodi. Karakter-karakter utamanya berusaha menjelaskan bagaimana sebuah figur modern yang sudah banyak dikenal benar-benar terjadi disekitar mereka.
Demi kerahasiaan klimaksnya dan karakter asli sang pembunuh, skenario Kevin Williamson hanya dibaca beberapa orang seperti para produser inti, sang penulis, dan Wes Craven selaku sutradara. Selain itu untuk para aktor dan aktris, mereka hanya diberikan 75 halaman skrip saja yang nanti setelah menyelesaikan adegan dalam halaman-halaman itu, baru akan diberikan lagi.



Casting

Jamie Kennedy mengatakan kepada iFMagazine ditahun 2008 bahwa dia dalam perbincangan untuk kembali memerankan Randy Meeks. Mengesampingan fakta bahwa karakternya sudah meninggal di Scream 2, Kennedy berkata "I actually had a conversation with somebody very big in the organization, and there's a way. I don't know what's going to happen, but they have plans for a lot of things. You can see new faces you wouldn't expect and you can see old faces that you wouldn't believe. There's a way to bring a lot of things around."[9] Williamson melanjutkan dengan membantah banyak rumor yang beredar sejak ide kembalinya Randy (Meeks.red), dengan berkata bahwa Randy sudah meninggal dan tidak bisa dihidupkan lagi. Dalam ajang penerimaan Golden Globe Awards, pasangan Arquette memberikan kemungkinan kembalinya mereka dalam Scream 4 dan juga Neve Campbell.[10]
Pada sebuah wawancara pada 23 April 2010 dengan FEARnet, WIlliamson mengkonfirmasikan bahwa tiga pemain inti (Arquette,Campbell, dan Cox) akan kembali dan membantah bahwa Kennedy akan kembali dan berkata "I would love nothing more than to have Jamie Kennedy in the film. However to have Randy in the film, it sort of just takes it… I mean Scream 2 was a lie, you know? It's a false move. So I just won't do it. I can't do that. I just won't do it".[11]
Saat konferensi pers digelar untuk Repo Men, Liev Schreiber-pemain yang memerankan Cotton Weary mengatakan tidak punya rencana untuk kembali memerankan Weary. Pada bulan april, lebih dari 12 casting dimulai untuk merebut perhatian penonton kepada filmnya.ref name="Showfax"/> Bulan selanjutnya, pemain-pemain utama baru ditawarkan kepada tiga orang yakni, Ashley Greene, Hayden Panettiere, dan Rory Culkin. Jika diterima, Greene akan memerankan Jill, sepupu Sidney; Panettiere akan memerankan Kirby; teman baik Jill; sementara Culkin akan menjadi Charlie, seorang pasangan main Jill. Lake Bell masih dalam negosiasi menjadi seorang deputi sekolah yang mengetahui Sidney sejak SMU.[3] Namun, akhirnya Emma Robertslah yang menjadi Jill Kessler.
Dalam twitternya, Kevin Williamson memberitahu bahwa Patrick Dempsey tidak akan kembali memerankan Detektif Kinkaid.
Pada syuting yang akan dilakukan pada pergantian Juni ke Juli, beberapa nama telah dilansir akan bermain pada film ini. Diantaranya Adam Brody, Erik Knudsen, dan Marley Shelton. [12]


Perilisan

Film ini dijadwalkan akan rilis pada tanggal 15 April 2011.


Scream 3

Scream 3 Sutradara Wes Craven Produser Cathy Konrad
Marianne Maddalena
Kevin Williamson Penulis Ehren Kruger Pemeran David Arquette
Neve Campbell
Courteney Cox Arquette
Patrick Dempsey
Jenny McCarthy
Parker Posey
Deon Richmond Musik oleh Marco Beltrami Distributor Bendera Amerika Serikat Dimension Films Tanggal rilis 4 Februari 2000 Durasi 117 menit Negara Bendera Amerika Serikat Amerika Serikat Bahasa Inggris Anggaran AS$40,000,000 Pendapatan kotor AS$161,834,276 Prekuel Scream 2 Sekuel Scream 4

Scream 3 merupakan sebuah film horor yang sebagian besar berlokasi di California. Film yang disutradarai oleh Wes Craven ini pemainnya antara lain adalah David Arquette, Neve Campbell, Courteney Cox Arquette, Patrick Dempsey, Jenny McCarthy, Parker Posey, Deon Richmond, dan masih banyak lagi. Tanggal rilisnya pada 4 Februari 2000. Film ini adalah serial ketiga dari Serial film Scream.


Pemeran



Scream 2

Scream 2 Sutradara Wes Craven Produser Cathy Konrad
Wes Craven
Marianne Maddalena Penulis Kevin Williamson Pemeran David Arquette
Neve Campbell
Courteney Cox Arquette
Sarah Michelle Gellar
Jamie Kennedy
Jerry O'Connell
Jada Pinkett Smith
Liev Schreiber Distributor Bendera Amerika Serikat Dimension Films Tanggal rilis Bendera Amerika Serikat 12 Desember 1997
Bendera Britania Raya 2 Mei 1998 Durasi 120 menit Negara Bendera Amerika Serikat Amerika Serikat Bahasa Inggris Anggaran AS$24,000,000 Pendapatan kotor AS$172,363,301 Prekuel Scream Sekuel Scream 3

Scream 2 merupakan sebuah film horor diproduksi pada tahun 1997. Film yang disutradarai oleh Wes Craven ini pemainnya antara lain adalah David Arquette, Neve Campbell, Courteney Cox Arquette, Sarah Michelle Gellar, Jamie Kennedy, Jerry O'Connell, Jada Pinkett, Liev Schreiber, dan masih banyak lagi. Tanggal rilisnya pada 12 Desember 1997. Film ini adalah sekuel dari Serial film Scream.


Plot

Sidney Prescott dan Randy Meeks kini berkampus di Windsor College, Ohio. Ketika menghadiri preview film Stab, yang berdasarkan buku karya Gale Weathers mengenai pembunuhan di Woodsboro, Phil Stevens ditusuk di kamar mandi. Pembunuhnya duduk di sebelah Maureen Evans, yang ia kira pembunuhnya adalah pacarnya yang mengenakan topeng. Ketika adegan kematian Casey Becker di film pada saat klimaksnya, pembunuh menusuk Maureen. Karena banyak para penonton mengenakan kostum yang sama seperti yang dikenakan si pembunuh (sebagai souvenir preview film tersebut) dan membawa pisau palsu, tidak ada yang memganggap serangan itu serius. Dan ketika orang-orang menyadari Maureen tidak berbohong, ia meninggal. Sidney dan Randy sadar bahwa pembunuhnya kembali bebas. Sementara itu, Dewey datang ke kampus untuk melindungi Sidney.
Pembunuhnya berupaya membunuh Sidney ketika berada di lokasi studio. Sendirian di rumah persaudaraannya, Casey "Cici" Cooper ditakuti oleh si pembunuh sebelum si pembunuh menyerangnya. Setelah polisi menemukan mayatnya, seluruh siswa mengikuti jejak mereka dan meninggalkan Sidney dan pacarnya Derek di Rumah Delta Lambda Zeta. Pembunuhnya menyerang Sidney, tetapi Derek berhasil menyelamatkannya.

Pemeran



Scream (film)

Scream Sutradara Wes Craven Produser Cathy Konrad
Cary Woods Penulis Kevin Williamson Pemeran David Arquette
Neve Campbell
Courteney Cox Arquette
Matthew Lillard
Rose McGowan
Skeet Ulrich
Drew Barrymore Musik oleh Marco Beltrami Sinematografi Mark Irwin Penyunting Patrick Lussier Distributor Bendera Amerika Serikat Dimension Films Tanggal rilis 20 Desember 1996 Durasi 113 menit Negara Bendera Amerika Serikat Amerika Serikat Bahasa Inggris Anggaran AS$14,000,000 Pendapatan kotor AS$173,046,567 Sekuel Scream 2


Scream adalah sebuah film horor yang sebagian besar berlokasi di Santa Rosa (California). Film yang disutradarai oleh Wes Craven ini pemainnya antara lain adalah David Arquette, Neve Campbell, Courteney Cox, Matthew Lillard, Rose McGowan, Skeet Ulrich, Drew Barrymore, dan masih banyak lagi. Tanggal rilisnya pada 20 Desember 1996. Film ini adalah serial pertama dari Serial film Scream.


Plot

Cerita film diawwali dengan pembunuhan brutal atas dua murid SMU, Casey Becker, dan kekasihnya Steve, teman satu sekolah Sidney Prescott. Waktu tragedi ini benar-benar menjadi masa yang sulit untuk Sidney, yang mana beberapa hari lagi diketahuinya adalah setahun setelah Ibunya diperkosa dan dibunuh. Malamnya ia ditelepon oleh orang yang sama yang telah membunuh Casey dan Steve, seorang pria misterius dengan topeng hantu dan jubah hitam bernama Ghostface. Ghostface meneror Sidney baik di telepon maupun di rumah Sidney. Dalam kepanikan, dan di kondisi ketakutan, ia menduga kekasihnya, Billy Loomis, sebagai penyerang dirinya. Karena ayahnya pergi untuk urusah bisnis, di malam ia diserang ia menginap di rumah temannya, Tatum dan kakaknya Dwight "Dewey" Riley, deputi kepolisian setempat. Saat disana, ia menerima sebuah telepon lagi dari Ghostface, yang mengatakan bahwa Sidney telah "menunjuk orang yang salah...lagi"... yang menandakan bahwa pria yang diduganya sebagai pembunuh Ibunya, Cotton Weary, tidak bersalah sama sekali. Telepon itu membuat Billy terbukti bersih dan mengalihkan seluruh kecurigaan polisi kepada ayah Sidney yang dikathui menghilang.
Sidney dipaksa terus-menerus untuk mau diwawancarai seputar penyerangannya oleh seorang reporter ambisus, Gale Weathers. Gale bertanggung jawab untuk bukunya yang menerangkan bahwa Cotton Weary dan ibu Sidney mempunyai hubungan dan menyebut Sidney sebagai pembohong yang sebenarnya, mengarahkan pada ketidak sukaan pada Gale dari Sidney, dan sebaliknya.
Ketika konfirmasi polisi menerangkan pembunuhnya masih bebas, SMU lokal tersebut dihentikan sementara untuk alasan keamanan, membuat sekolah menjadi sepi. Di penutupan sekolah untuk dikunci, kepala sekolah SMU tersebut dibunuh di kantornya sendiri. Tidak mengetahui fakta itu, kekasih Tatum, Stuart "Stu" Macher mengadakan pesta; yang turut mengundang Billy dan Sidney yang hubungannya sedang renggang, yang mengarahkan pada interaksi seksual antar mereka. Dan seorang maniak film, Randy Meeks, yang menjelaskan kepada para pengikut pesta mengenai cara-cara yang diperlukan karakter film horor untuk bertahan hidup. Lalu, Tatum yang pergi ke garasi untuk mengambil bir, dibunuh oleh Ghostface.
Gale, yang merasakan berita skandal baru untuknya, memasang sebuah kamera video yang diletakkan di ruang pesta. Saat Dewey dan Gale mengisvestigasi keberadaan misterius dari mobil Mr. Prescott, para pengikut pesta yang mengetahui kematian kepala sekolah mereka mendatangi TKP dan meninggalkan nyaris kosong di rumah Stu. Ghostface mulai membunuh orang-orang yang masih tersisa, membunuh kameramen Gale, Kenny dan meneror Sidney, Dewey, dan Billy. Gale juga mendapat teror dan mengalami kecelakaan saat mencoba menyelamatkan diri. Sementara Dewey dipukul dan pingsan di teras rumah Stu.
Ketika Sidney yang sendirian turun kebawah untuk menyelamatkan diri dari Ghostface, ia menemukan Stu dan Randy di depan rumah saling menuduh satu sama lain bahwa ialah pembunuh sebenarnya. Mereka berdua dikunci dari dalam oleh Sidney saat Sideny bingung ingin menyelamatkan yang mana.
Billy terjatuh dari tangga, terluka serius, dan memasukkan Randy kedalam rumah. Randy mengaku bahwa Stu menjadi gila, tapi BIlly menjawab, "Kita semua kadang-kadang sedikit gila" (mengkutip ucapan Norman Bates dari Psycho) dan menembak Randy dengan pistol. Billy dan Stu menunjukan bahwa merekalah pembunuh sebenarnya, dan mereka menggunakan alat pengubah suara untuk membuat seakan seseorang tak dikenal meneleponnya. Mereka jugalah yang membunuh ibu Sidney dan mengalihkan kesalahan pada Cotton Weary; dalam hal sekarang, mereka mengalihkan kesalahan kepada ayah Sidney dengan memasukkan seluruh bukti pada dirinya. Stu dan Billy lalu saling menusuk untuk menunjukkan bahwa mereka telah diserang oleh ayah Sidney, tapi Billy menusuk terlalu keras, dan Stu menjadi sekarat.
Gale yang selamat dari kecelakaan mencoba untuk menyelamatkan Sidney dan ayahnya, tetapi ia mudah dikalahkan ketika pistol Dewey yang ia gunakan untuk menyerang pengamannya belum dilepas. Tetapi, gangguan dari Gale menyebabkan celah untuk kaburnya Sidney. Dia kembali dan menyerang Billy dan Stu; dalam perkelahianya, ia berhasil membunuh Stu dan membuat Billy terluka serius. Saat Billy ingin membunuh Sidney, Gale menembak Billy dan menyelamatkan nyawa Sidney. Sidney yang berhasil membangunkan Randy serta Gale melihat tubuh Billy. Dikira sudah meninggal, Billy bangkit dan , mencoba untuk menyerang sekali lagi (sebuah plot standar film horor dimana sudah Randy kira) tetapi Sidney menembaknya di kepala.
Lalu, di pagi hari saat mayat-mayat dievakuasi, Gale yang telah memanggil kameramen baru dari kantornya menerangkan kejadian semalam yang ia lalui lewat kamera.


Pemeran

Kameo

  • Roger L. Jackson sebagai Suara Telepon (Suara)
  • Carla Hatley sebagai Mrs. Becker
  • David Booth sebagai Mr. Becker
  • C. W. Morgan sebagai Hank Loomis
  • Liev Schreiber sebagai Cotton Weary
  • Wes Craven sebagai Janitor sekolah
  • Dane Farewell (Stuntman) sebagai killer in costume

Fast & forious 5


Poster promo Sutradara Justin Lin Produser Neal H. Moritz
Vin Diesel
Michael Fottrell Penulis Chris Morgan Pemeran Vin Diesel
Paul Walker
Jordana Brewster
Dwayne Johnson Musik oleh Brian Tyler Sinematografi Stephen F. Windon Penyunting Kelly Matsumoto
Fred Raskin
Christian Wagner Studio Original Film
One Race Films Distributor Universal Pictures Tanggal rilis 20 April 2011
(Australia)
29 April 2011
(Amerika Serikat) Durasi 130 minutes[1] Negara Amerika Serikat Bahasa Inggris Anggaran $125 juta[2] Pendapatan kotor $605.437.675[3]



Fast Five (juga dikenal dengan Fast & Furious 5[1] atau Fast & Furious 5: Rio Heist[4]) adalah sebuah film action buatan tahun 2011 yang ceritanya ditulis oleh Chris Morgan dan disutradarai oleh Justin Lin. Film ini merupakan edisi kelima dari seri film The Fast and the Furious. Film ini dibintangi oleh Vin Diesel, Paul Walker, Jordana Brewster dan Dwayne Johnson. Dirilis pertama kali di Australia tanggal 20 April 2011 kemudian diikuti dengan Amerika Serikat tanggal 29 April 2011. Film ini bercerita tentang Brian O'Conner (Walker), Dominic Toretto (Diesel) dan Mia Toretto (Brewster) yang berencana untuk mencuri harta senilai 100 juta dolar AS dari seorang pebisnis korup Hernan Reyes (Joaquim de Almeida). Selain itu, mereka juga dikejar oleh agen DSS AS Luke Hobbs (Johnson).
Fast Five memperoleh hasil yang sukses, berhasil memecahkan rekor box office, dan juga berhasil melewati rekor film sebelumnya, Fast & Furious (2009). Sampai tanggal 15 Agustus 2011, film ini telah meraup pendapatan kotor sebesar 605 juta dolas AS.


Pemeran

Seorang kriminal yang profesional dan seorang pembalap jalanan. Diesel dilaporkan dibayar 15 juta dolar untuk berperan dan memproduksi film ini.
Seorang mantan FBI yang berubah menjadi kriminal. Ia menjalin hubungan dengan Mia Toretto. Walker banyak melakukan adegan stuntnya sendiri di film ini. [5]
Seorang agen diplomatik khusus yang ditugaskan untuk menangkap Toretto dan kawan-kawannya.
Saudara perempuan Dom sekaligus pacar dari Brian O'Conner.
teman kecil Brian. Gibson mengatakan kalau ia bergabung di film ini tanggal 30 Juni 2010, kembali memerankan perannya dari film sebelumnya 2 Fast 2 Furious.
teman Brian dan Roman dari Miami. Ludacris mengumumkan kalau ia bergabung di film ini tanggal 12 Juli 2010 ketika ia sampai di Puerto Riko untuk memulai pengambilan gambar.[6]
teman masa kecil Dom. Sebelumnya sudah pernah tampil di film pertama, Schulze dikonfirmasikan bergabung di film ini tanggal 16 Juli 2010.
Pembalap jalanan dan partner bisnis Dom di Republik Dominika.
Mantan agen Mossad dan kekasih Han. Gadot harus bisa mengendarai motor Ducati di film ini.
Seorang gembong narkoba yang menjadi penguasa kota Rio de Janiero. Almeida dinyatakan bergabung di film ini berperan sebagai Hernan Reyes tanggal 16 Juli 2010.
Seorang polisi wanita yang bekerja dengan tim Hobbs. Pataky dinyatakan bergabung di film ini tanggal 16 Juli 2010.
Tokoh lainnya yang ada di film ini adalah penyanyi Puerto Riko Tego Calderon dan Don Omar yang berperan sebagai Tego Leo and Rico Santos, juga anggota tim Toretto. Michael Irby memerankan tangan kanan Reyes Zizi.[5] Alimi Ballard, Fernando Chien, Yorgo Constantine, dan Geoff Meedy memerankan anggota dari tim Hobbs: Fusco, Wilkes, Chato, dan Macroy. Michelle Rodriguez muncul di foto sebagai Leticia Ortiz, pacar Dom yang sebelumnya diberitahukan meninggal di Fast & Furious. Eva Mendes muncul di akhir sebagai cameo memerankan agen FBI Monica Fuentes, kembali memerankan perannya dari 2 Fast 2 Furious.


Total Tayangan Halaman

alif nugroho. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / four headset comunity

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger