MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Pawai kelulusan bakal di tilang

INILAH.COm, Pontianak - Kepolisian menghimbau agar pelajar tidak merayakan kelulusan ujian nasional secara berlebihan. Termasuk melakukan pawai di jalan raya. Karena langkah tegas akan diambil terhadap pelanggar aturan lalu lintas. Tanpa terkecuali terhadap pelajar yang melaksanakan konvoi pawai kelulusan. Jika ditemukan pelanggaran maka akan langsung ditilang.

“Kelulusan sekolah seyogyanya disyukuri. Bukan melakukan konvoi di jalan raya apalagi mencoret pakaian. Maka Kita mengingatkan lebih baik jangan pawai. Untuk itu, kita menginginkan kerjasama semua pihak mengantisipasi supaya tidak ada konvoi kelulusan,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalbar Kombes Pol Lotharia Latif di Pontianak, kemarin.

Menurut dia, sanksi tegas akan dijatuhkan terhadap aksi pawai. Misal dengan melakukan operasi penertiban melalui pemeriksaan kelengkapan surat kendaraan dan mengemudi. Kepada pelajar yang masih tetap nekat berpawai, jika memang ditemukan pelanggaran maka langsung ditilang. Sedangkan kepolisian, lanjut dia, tidak akan memberikan toleransi.

“Aksi pawai secara tidak langsung tentu dapat menimbulkan kemacetan di jalan raya. Ini demi kebaikan bersama, selain potensi gangguan kambtibmas yang perlu diantisipasi. Semua sudah kita pertimbangkan dampak buruknya, maka sikap tegas diambil kepada pelajar yang berkonvoi untuk merayakan kelulusan,” kata Dirlantas.

Ia berharap partisipasi pihak sekolah dalam mencegah aksi konvoi kelulusan. Mengimbau para muridnya secara intens supaya tidak mudah terpengaruh bila mendapat ajakan untuk berkonvoi. Termasuk menginformasikan ke pihak berwajib jika menemukan gelagat murid yang tetap nekat konvoi usai pengumuman kelulusan.

Menurut Dirlantas, turut dikhawatirkan dari konvoi kelulusan yakni aksi kebutan-kebutan dan ugal-ugalan. Resiko kecelakaan menjadi sangat rentan. Padahal sudah menjadi upaya bersama untuk meminimalisir angka kecelakaan. Sementara data angka kecelakaan pada usia produktif, lanjut dia, menduduki peringkat pertama.

Untuk itu, kepolisian akan intens menjalin koordinasi dengan pihak terkait. Mengupayakan secara maksimal supaya tidak berlangsung aksi konvoi pelajar saat hari kelulusan.

“Personil akan disiagakan di sejumlah ruas jalan saat hari pengumuman kelulusan. Kami tetap melakukan pengawasan dan mengupayakan langkah persuasif untuk mencegah konvoi pelajar. Kita intinya ingin kambtibmas tetap kondusif. Tidak menginginkan pelajar terjaring razia kendaraan,” kata Dirlantas.

Tekuk Mitra Kukar, Sriwijaya Cetak Rekor Baru



INILAH.COM, Palembang - Selain memperkokoh posisi puncak klasemen, Sriwijaya FC mencetak rekor dan prestasi baru, yakni tak pernah kalah dalam 10 laga terakhir. SFC meraih tiga kali menang beruntun pada laga tandang, dan mampu menjaga gawang tak kebobolan selama 360 menit.


Kemenangan 1-0 atas Mitra Kukar pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2011/2012, di Stadion Aji Imbut Tenggarong, Minggu (22/4) malam, memiliki makna ganda bagi Sriwijaya FC. Gol semata-wayang Hilton Moreira, tidak hanya memperkokoh posisi puncak klasemen, tetapi juga melahirkan dua rekor baru.


Dua rekor yang tercipta yakni SFC tidak pernah kalah pada 10 pertandingan terakhir. Ini merupakan prestasi terbaik SFC setelah tahun 2007.


Selain itu, SFC mampu mencatat clean sheet dengan tidak kebobolan selama 360 menit atau setara dengan empat pertandingan. Terakhir kali gawang SFC kemasukkan gol saat menang 4-3 atas Mitra Kukar, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (18/3) lalu.


Bahkan, SFC menjadi satu-satunya tim yang mampu meraih tiga kemenangan tandang secara beruntun. Masing-masing menang tipis 1-0 atas Deltras Sidoarjo, Persisam Samarinda, dan Mitra Kukar.


Dengan hasil ini, SFC semakin mempertegas hegomoni sebagai penguasa ISL musim ini. Sriwijaya kini mengoleksi 45 poin dari 20 laga yang dilakoni. Skuad Laskar Wong Kito unggul tiga poin dari sang rival, Persipura Jayapura yang baru mengumpulkan 42 poin. Tapi, Persipura berpeluang menyamai poin SFC andai mampu memenangkan Derby Papua kontra Persiwa Wamena, Selasa (24/4) besok.
Sedangkan kekalahan kemarin membuat Mitra Kukar gagal menembus lima besar dan harus puas berada di peringkat ketujuh dengan nilai 30 dari 19 pertandingan.


"Para pemain saya melakukan hal-hal yang luar biasa musim ini. Kami belum terkalahkan pada sepuluh pertandingan terakhir dan itu catatan yang fantastis. Apalagi, kini kami unggul tiga poin dari Persipura,” ujar pelatih SFC Kas Hartadi usai pertandingan.


Meski tampil mengesankan dan mencatat hasil positif Kas mengaku, gelar juara lebih penting daripada menciptakan rekor tak terkalahkan. “Kami memang tampil bagus dan sangat konsisten di awal putaran kedua dan ini membuat kami bangga. Tapi, mempertahankan raihan ini hanya akan berarti jika kami memenangi sesuatu di akhir musim, yakni menjadi juara ISL” tegas pria asal Solo itu.


”Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemain yang telah berjuang sangat luar biasa. Hasilnya hebat. Kami mampu mendulang 9 poin dari tiga laga tandang,” katanya.


Meski menang, Kas tetap memuji permainan Mitra Kukar yang sangat menyulitkan timnya. Namun, secara umum SFC tetap menguasai permainan dan memiliki peluang lebih banyak untuk menciptakan gol ketimbang Mitra Kukar.


“Permainan imbang dan berat, terlebih karena hujan turun menambah berat permainan. Tetapi kita memang lebih banyak mendapatkan peluang dan pertahanan kita cukup kuat. Jamie Coyne dan Thierry beberapa kali menyelamatkan gawang kita. Ini kemenangan tim,” pungkasnya.


Mental Juara


Duel yang mempertemukan Mitra Kukar melawan Sriwijaya FC berlangsung seru dan cukup ketat. Dengan skuad yang mumpuni, kedua tim langsung menunjukkan jati dirinya sebagai tim kuat dengan saling menyerang.


Berkat berbagai upaya, Mitra Kukar yang berstatus tuan rumah lebih dulu dihampiri peluang. Namun, dewi fortuna belum berpihak. Bola sepakan Hamkah Hamzah dari luar kotak penalti pada menit ketujuh masih tipis di sisi kanan gawang SFC.


Meski begitu, tim berjuluk Si Naga Mekes itu tetap tak berhenti. Namun apa mau dikata, sejumlah peluang yang tersaji hanya terbuang sia-sia. Kurang apiknya penyelesaian akhir dan kuatnya pertahanan yang digalang oleh skuad SFC menjadi penyebabnya.


Kendala itu ternyata tak hanya menghampiri kubu tuan rumah. SFC yang datang dengan misi menjaga tren kemenangan di laga tandang, merasakan hal serupa di babak pertama. Pada menit ke-36, sebuah upaya gagal menemui hasil.


Begitu juga upaya Keith Kayamba Gumbs dan Firman Utina, di lima menit waktu normal babak pertama tersisa. Hingga laga berakhir, kedua tim harus puas bermain imbang tanpa gol.


Di babak kedua, Mitra Kukar dan SFC juga masih kesulitan untuk mencetak gol. Pada menit ke-52, Septiahadi yang mengambil tendangan bebas untuk SFC gagal memanfaatkan peluang yang dimilikinya. Sepakan yang sebenarnya tepat menuju sasaran, masih terlampau pelan sehingga masih mudah diamankan Joice Sorongan, kiper Mitra Kukar.


Kesempatan yang dimiliki Ahmad Bustomi pada menit ke-57 juga belum menemui hasil. Bola sepakannya dari sisi kiri pertahanan SFC masih melebar jauh di atas mistar gawang. Kendati gagal, kedua kubu tetap menunjukkan hasrat besarnya meraih hasil bagus.
Hanya saja upaya yang dilakukan para punggawa SFC lebih dulu membuahkan hasil. Tepatnya menit ke-74, Laskar Wong Kito mencetak gol lewat kaki Hilton Moreira dengan memanfaatkan kesalahan pemain belakang Mitra Kukar mengantisipasi bola, 1-0 untuk SFC.


SFC kemudian berusaha mempertahankan kemenangan dengan memasukan Ahmad Jupriyanto. Sebaliknya, Mitra Kukar masih terus berupaya mencetak gol penyeimbang di laga yang sempat terhenti lantaran lampu padam.


Namun, hingga laga berakhir, upaya yang dilakukan Mitra Kukar tak juga membuahkan hasil. SFC pun keluar sebagai pemenang dengan skor 1-0.

Sumber : INILAH.COM

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif)


I. PENDAHULUAN :
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
NARKOTIKA :

Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.

PSIKOTROPIKA :
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).

ZAT ADIKTIF LAINNYA :
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker ).
2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan :
1. Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ).
2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen. Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ).

II. PENYALAHGUNAAN NAPZA :
Di dalam masyarakat NAPZA / NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah :
1. Opiada, terdapat 3 golonagan besar :
a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik : Metadon.
Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.
Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan.
Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer.
Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.

2. KOKAIN :
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.
Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.

3. KANABIS :
Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.
Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.
Cara penggunaan : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.

4. AMPHETAMINE :
Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.
Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet.
Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
Ada 2 jenis Amphetamine :
a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )
Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.
b. Metamphetamine ice
Nama jalanan : SHABU, SS, ice.
Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( boong ).

5. LSD ( Lysergic Acid ).
Termasuk dalam golongan halusinogen.
Nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas.
Bentuk : biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul.
Cara penggunaan : meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 – 12 jam.
Efek rasa : terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama – lama menjadikan penggunaanya paranoid.

6. SEDATIF – HIPNOTIK ( BENZODIAZEPIN ) :
Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ).
Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus.
Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. SOLVENT / INHALASI :

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.
Biasanya digunakan dengan cara coba – coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu.
Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.
8. ALKOHOL :

Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia
Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi – umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %.
Nama jalanan : booze, drink.
Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran


III. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN
Penyalahguanaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergatungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah ( toleransi ), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat ( withdrawal symptom ).
# PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA

Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :


1. Faktor individual :
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a. Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam
g. Merasa bosan dan jenuh
h. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
i. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
j. Identitas diri kabur
k. Kemampuan komunikasi yang rendah
l. Putus sekolah
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

2. Faktor Lingkungan :
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
Lingkungan Keluarga :
a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh
e. Orang tua otoriter
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g. Kurangnya kehidupan beragama.
Lingkungan Sekolah :
a. Sekolah yang kurang disiplin
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
d. Adanya murid pengguna NAPZA.

Lingkungan Teman Sebaya :
a. Berteman dengan penyalahguna
b. Tekanan atau ancaman dari teman.
Lingkungan Masyrakat / Sosial :
a. Lemahnya penegak hukum
b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.


# GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA :

1. Perubahan Fisik :
- Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.
– Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
– Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
– Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

2. Perubahan sikap dan perilaku :
- Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
– Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
– Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
– Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
– Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
– Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
– Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.


# PENGARUH PENYALAHGUNAAN NAPZA
NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :

1. Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama. Pengaruhnya pada :
a. Otak dan susunan saraf pusat :
- gangguan daya ingat
- gangguan perhatian / konsentrasi
- gangguan bertindak rasional
- gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
- gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
- gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
b. Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru ( Bronchopnemonia ). pembengkakan paru ( Oedema Paru )
c. Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
d. Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.
e. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.
Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah ( GO ), raja singa ( Siphilis ) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum suntik secara bersama – sama membuat angka penularan HIV / AIDS semakin meningkat. Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
f. Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
g. Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
h. Komplikasi pada kehamilan :
- Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
- Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
- Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.


2. Dampak Sosial :
a. Di Lingkungan Keluarga :
· Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
· Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
· Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
· Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
· Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
b. Di Lingkungan Sekolah :
· Merusak disiplin dan motivasi belajar.
· Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
· Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.
c. Di Lingkungan Masyarakat :
· Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
· Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
· Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
· Meningkatnya kecelakaan.

# UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA :
Upaya pencegahan meliputi 3 hal :

1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi.
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA.
Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA.
3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.

Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA :
1. Mengasuh anak dengan baik.
- penuh kasih sayang
- penanaman disiplin yang baik
- ajarkan membedakan yang baik dan buruk
- mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
- mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
2. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat
Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
4. Orang tua menjadi contoh yang baik.
Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.
5. Kembangkan komunikasi yang baik
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
6. Memperkuat kehidupan beragama.
Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
7. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak


Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA :

1. Upaya terhadap siswa :
· Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan NAPZA.
· Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di sekolah.
· Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan merokok.
· Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa ( ekstrakurikuler ).
· Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling.Membantu siswa yang telah menyalahgunakan NAPZA untuk bisa menghentikannya.
· Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari – hari.

2. Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah :
· Razia dengan cara sidak
· Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah
· Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru
· Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
· Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah.

3. Upaya untuk membina lingkungan sekolah :
· Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina huibungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik.
· Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah
· Sikap keteladanan guru amat penting
· Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.
Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahguanaan NAPZA:
1. Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan secara bersama- sama.
2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan NAPZA sehingga masyarakat dapat menyadarinya.
3. Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan NAPZA.
4. Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyalahguanaan NAPZA.

IV. KESIMPULAN
Masalah penyalahguanaan NARKOBA / NAPZA khususnya pada remaja adalah ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya. Pengaruh NAPZA sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut.
Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.

rumah sakit :(

Udah brapa hari gue nggak sekolah?
gue kangen sama sekolah, sama temen* gue, sama someone . Gue nggak sekolah bukan karna bolos, tapi sakit DBD.
10 hari gue di rawat di rs, rasanya bosen gue di rs. Tiap hari yang dilihat cuma infus, makan bubur dan nggak ada kerjaan. Palingan cuma guling dan nonton tv.
Di tambah lagi, DBD gue kambuh 
Terpaksa gue di rawat lagi deeh L . Gue terpaksa di rawat yang ke dua kalinya, beberap hari sebelum gue di rawat di rs. Hari rabu badan gue panas tinggi, tapi tangan dan kaki gue rasanya dingin. Sebenernya hari itu gue nggak mau sekolah, tapi karna ada ujian praktek terpaksa gue masuk sekolah. Setelah gue selesai praktek, gue pulang karna waktu itu badan gue menggigil. Untuk berjalan aja gue nggak kuat. Siangnya gue ke rs. Dokter bilang sih gue Cuma perlu istirahat selama 3 hari.
Oke, 3 hari gue istirahat di rumah. Padahal 3 hari lagi gue ujian sekolah. Malem senin gue di bawak k rs lagi, karna nggak ada perkembangan sama sekali. Yang ada gue tambah lemas. Malam itu gue terpaksa di rawat, padahal paginya gue t ujian sekolah L . Sebelum infus di pasang gue ngmng dengan dokter kalo gue t nggak mau di rawat krna besok gue mau ujian. Tapi dokter bilang kalo gue nggak di rawat, yang ada besok gue bukan ujian tapi malah pingsan. Malam itu gue terpaksa di rawat, tetapi sebenrnya gue enggan untuk di rawat.
Gue terpaksa ujian susulan L , sebenernya sih gue nggak mau ujian susulan. Bagi gue nggak enak, krna nggak bareng sama temen* .
Hari pertama ujian berjalan lancar, temen* gue hari itu ngadepi soal matematika dan b.indonesia . 4 hari berlalu, ujian sekolah pun selesai. Sementara gue masih terguling di rs, masih blum sekolah. Jujur gue mau pulang, gue mau cepet* sekolah. Tapi kesehatan gue masih blum pulih.
Tiap hari gue makan bubur. Bosen !
Hari* berjalan dengan cepat, akupun masih terguling di rs. Tiap hari suntikan* msuk ke dalam infusku.
Trombosit gue naiknya lambat* , jadi gue lama pulang L .
Baru beberapa hari masuk rs, ada orang yang meninggal. Takut juga , hehe :D

Hari ini gue pulang J J
Ntah sudah brapa botol gue ngabisin infus, seinget gue sih ada 3 botol jenis infus yang gue habisin. Mungkin hampir 20 botol gue habis infus.
Setelah gue pulang dari rs, gue nggak langsung sekolah. Gue masih di suruh istirahat dan masih nggak boleh kemana mana. Padahal gue kan pengen sekolah, gue pengen les lagi. Udah lama gue nggak les.

Hargai aku

Seringkali kau merendahkan ku
Melihat dengan sebelah matamu
Aku bukan siapa-siapa


Selalu saja kau anggap ku lemah
Merasa hebat dengan yang kau punya
Kau sombongkan itu semua

reff:
Coba kau lihat dirimu dahulu
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
Apa salahnya hargai diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku

*Seringkali kau merendahkan ku (kau merendahkan ku)
Melihat dengan sebelah matamu
Aku bukan siapa-siapa

back to reff


sebelum kau nilai siapa diriku

Total Tayangan Halaman

alif nugroho. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / four headset comunity

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger