Sore itu, seperti biasanya Bagas berjalan-jalan di
sekitar kompleknya. Menghabiskan waktu di luar sambil menunggu azan magrib
datang. Namun, di hari itu Bagas melihat seorang perempuan yang sedang duduk di sebuah taman.
Dari kejauhan aku lihat perempuan itu sedang bersedih. Dari kejauhan perempuan
itu terus aku lihat dan tak kusangka perempuan itu meneteskan air mata.
Di dalam pikiranku cuma terlintas, apakah aku harus
datang dan menghampiri perempuan itu?
Di dalam memory ini masih teringat dulu, di saat aku
sedang down. Yang aku lakukan adalah seperi perempuan itu, namun aku mencoba
agar tidak menangis . Cuma yang aku rasakan adalah kesunyian. Tak ada yang
datang menghampiriku, kecuali sahabat.
Di saat lambat laun rasa galau itu hilang dan ku temukan seseorang yang
lebih mengerti aku dan mencitaiku dengan tulus.
Di saat itulah, aku mulai datang dan menghampiri
perempuan itu. Pertama kali aku duduk di sampingnya, perempuan itu hanya melihat
dengan sekilas dan tak terlalu memperhatikanku. Di saat dia masih menganis, aku
mulai menenangkan pikirannya. Dan aku berkata 'kalau masa lalu itu bisa membuat
kamu menjadi bahagia dan ceria, jangan sekalipun kamu melupakannya. Namun di
saat masalalu itu membuat kamu down, bersedih dan membuat kamu jatuh sakit.
Lupakanlah masa lalu itu, meskipun itu rumit, meskipun itu susah bagi kamu
untuk melupakannya'. Tak lama itu ,
perempuan itu berhenti dari tangisannya dan sedikit mulai tersenyum. 'syukurlah
dia mulai tersenyum' dalam hatiku berkata.
Di saat itu kamipun mulai berkenalan.
Laki-laki itu mulai mengenalkan dirinya dan
mengulurkan tangan. ' namaku bagas' . Nama kamu siapa?
Dan perempuan itu menjawab 'namaku rere'
Beberapa hari berlalu, bagas dan rere mulai akrab dan
sering bertemu di taman itu. Dan kebetulan rumah mereka masih di dalam satu
komplek.
Di suatu hari bagas dan rere bertemu dan bercerita
soal pengalamannya.
Re, dulu di saat aku melihat kamu menangis. Di pikiran
aku cuma satu, aku cuma ingin melihat orang itu tersenyum. Dan aku lihat
dahulu, sepertinya kamu sedang di landa masalah. Dan yang pikirkan dahulu
ketika melihatmu adalah di saat dulu aku terpuruk karena masalahku. Di saat itu
tidak ada yang menghiburku kecuali sahabat. Melihatmu duduk sendiri di taman
dan tak ada teman ngobrol, aku menghampirimu .
Jujur, di sini aku Cuma pengen kita berteman. Aku
nggak sampai berfikir yang jauh kok :)
"Iya kok gas, aku tau. Kamu itu orang yang
baik". Jawab rere dengan senyuman
Gas, menurut kamu . Apa sih arti cinta?
"menurut aku, cinta itu adalah rasa kasih sayang
yang tidak dapat terduga sebelumnya dan cinta adalah perasaan yang indah .
Bukan ajangnya permainan" . Jawab bagas
Kalo menurut kamu re, apa itu cinta?
"cinta adalah sesuatu perasaan yang tulus. Dan
cinta itu bukanlah karna rasa kasihan, namun cinta adalah perasaan yang datang
dari hati ini.
Beberapa hari berlalu kembali dengan cepat. Bagas dan
Rere mulai merasakan di antara mereka ada kecocokan.
Entah dari mana rasa cinta itu mulai menghampiri
mereka.
Sampai di suatu hari Bagas masuk rumah sakit, karna
demam berdarah (DBD) . Saat itu sahabat Bagas menjenguknya dan Rere ikut
datang.
Dalam hati Bagas sambil ngomong sendirii "si Rere
memang beda dari pada mantanku yang sebelumnya, Rere peduli di saat aku jatuh
sakit" . Memang sih dulu mantan aku juga peduli, namun dia masih kurang
mengerti dengan keadaanku". Di saat Bagas melamun, si rere menepuk pundak
Bagas.
"hey, kamu mikiran apa gas? " tanya Rere
Setelah bagas pulang dari rumah sakit, bagas masih di
rumah dan belum boleh kemana-mana. Di saat itu bagas kembali melamun.
"apakah rere itu dapat menggantikan mantaku yang sebelumnya?" .
"apakah dia dapat mengerti aku? "
Seminggu kemudian, bagas dan rere kembali bertemu.
Hari itu bagas ngobrol dengan rere,
"re, kamu itu orangya baik, peduli dengan
keadaanku" .
"re, aku suka kamu" . "kamu mau nggak
jadi pacar aku? " . Sambil memberi setangkai bunga mawar kepada rere.
Di saat itu rere terdiam dan membisu.
Sambil bertanya pada persaanya sendiri. "apakah
dia seseorang yang dapat membuatku bahagia dan tidak akan membuat diri ini
menjadi menangis lagi? "
Tersadar dari lamunan itu karena si bagas menegurnya .
"re, kamu kenapa melamun? "
jangan-jangan kamu nggak dengar pembicaraan ku barusan? "
"Nggak kok gas, aku dengar kamu ngomong apa"
. Jawab rere .
"Aku mau kok jadi pacar kamu". Jawabnya
sambil tersenyum malu.
Di saat itu si rere dan bagas pun menjadi pasangan
yang harmonis. Beberapa bulan berlalu, hubungan itupun berjalan dengan lancar.
Dan tak ada lagi tangisan dari wajah rere, karena
bagas mengisi hari-harinya penuh dengan keceriaan.